TNI Tegaskan Informasi Pesawat Panglima TNI Tergelincir di Papua Hoaks

Selain itu, Kapuspen TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono ingin agar terkait dengan adanya informasi yang disebarkan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) tidak mudah dipercaya begitu saja.

TNI Tegaskan Informasi Pesawat Panglima TNI Tergelincir di Papua Hoaks
TNI Tegaskan Informasi Pesawat Panglima TNI Tergelincir di Papua Hoaks Hoax. Kominfo ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono memastikan, informasi adanya pesawat Boeing yang ditumpangi Panglima TNI adalah hoaks. Karena, Laksamana Yudo Margono menggunakan pesawat Falcon menuju ke Timika, Papua.

"Panglima ke Timika gunakan pesawat Falcon, berita tentang pesawat Boeing yang tergelincir dimana Panglima di dalamnya adalah hoaks," katanya dalam keterangannya, Selasa (18/4).

taboola mid article

Selain itu, dia ingin agar terkait dengan adanya informasi yang disebarkan oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) tidak mudah dipercaya begitu saja.

Karena, informasi tentang operasi penyelamatan Pilot Susi Air, Captain Philips M ini akan disampaikan langsung oleh Panglima TNI di Surabaya, siang nanti.

"Informasi berkaitan dengan Papua yang diedarkan oleh KST sangat tidak benar, mohon rekan-rekan tidak terpancing isu-isu tersebut," tegasnya.

2 dari 3 halaman

Panglima TNI ke Papua

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terbang menuju Papua, bersama dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman dan Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak.

Hal ini usai adanya prajurit TNI yang tertembak oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (15/4) sekira pukul 16.30 Wib.

"Hari ini Panglima ke sana untuk melihat kondisi lapangan, apa yang dibutuhkan prajurit di lapangan," kata Kasum TNI Letjen Bambang Ismawan kepada wartawan, di Monas, Jakarta, Senin (17/4).

Selepas dari Papua, nantinya akan ditentukan apa saja yang dibutuhkan prajurit di lapangan. Apalagi dalam melakukan penyelamatan terhadap Pilot Susi Air Captain Philips M.

"Nanti beliau kembali akan baru diputuskan misalnya tambahan pasukan ya tambahannya berapa itu kan dilihat kebutuhan di lapangan, bukan yang maksimal 2/3 tidak. Sesuai kebutuhan di lapangan saja," ujarnya.

"Kalau memang perlu tambahan misalnya pasukan ya kita belum tahu jumlahnya berapa, atau barangkali kebutuhan alutsita seperti helikopter atau apa kita belum tahu lihat kebutuhan. Nanti, kita kabari perkembangannya," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Sebelumnya, Kelompok Separatis Teroris (KST) telah menyerang prajurit TNI di wilayah Kabupaten Nduga, Papua. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (15/4) sekira pukul 16.30 Wib.

Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengatakan, satu orang prajurit yang gugur atau meninggal dunia atas nama Pratu Miftahul Arifin.

"Panglima TNI turut berdukacita atas gugurnya prajurit terbaik TNI Pratu Arifin yang gugur pada 15 April pukul 16.30 Wib," kata Julius kepada wartawan, Minggu (16/4).

Julius menegaskan, untuk prajurit yang gugur itu hanya berjumlah satu orang yakni Pratu Miftahul Arifin.

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang, hanya satu orang atas nama Pratu Arifin," tegasnya.

"Informasi yang lain belum kami dapatkan, karena kesulitan untuk mencapai lokasi karena cuaca tidak menentu," sambungnya.

Selain itu, terkait dengan adanya kejadian ini. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan melakukan evaluasi bersama dengan anggotanya.

"Kemungkinan Panglima TNI ke depan adalah untuk melakukan evaluasi mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," pungkasnya.

Sebelumnya, Prajurit TNI yang sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga, diserang oleh gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST).

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membenarkan Prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak oleh gerombolan KST, Sabtu (15/4) Pukul 16.30 WIT.

"Akibat serangan dan tembakan gerombolan KST tersebut, masih belum diketahui secara pasti berapa korban Prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka. Sampai saat ini masih dilaksanakan pemantauan, namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut. Demikian pula upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Minggu (16/4).

Dia meminta doanya semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas. [fik]

Baca juga:
Begini Potret Panglima TNI jadi Imam Salat sebelum Rapat Operasi Pilot Susi Air
Pesan Vero Yudo Margono untuk Para Istri TNI: Jangan Bergaya Hedonis, Jangan Pamer
Anggota Gugur Ditembak KST, Panglima TNI Terbang ke Papua
TNI Pastikan Tidak Ada Senjata Dirampas KST di Nduga Papua

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow