Usai Peristiwa Banjir Bandang di Jember, Pastikan Air Bersih Tetap Aman

PRINGGONDANI, Radar Jember - Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Sumberjambe beberapa waktu lalu, membuat sejumlah fasilitas umum rusak. Termasuk pipa air bersih. Akibatnya ratusan warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Hingga kemarin (29/12), petugas gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), dan  Perumdam Tirta Pandhalungan Jember, masih melakukan distribusi air bersih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.

Kabid Penanggulangan Bencana PMI Jember, Mamang Pratidina menjelaskan, ada ratusan warga yang mengeluhkan kekurangan air bersih, akibat banjir bandang tersebut. Mereka berasal dari dua desa, yakni Desa Jambesari dan Desa Pringgondani, Kecamatan Sumberjambe. “Fasilitas air bersih berupa bak penampungan dan jaringan pipa masih dalam proses perbaikan,” katanya.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih ratusan kepala keluarga di dua desa itu, BPBD, PMI, dan Perumdam mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak. Tidak hanya itu, mereka juga menempatkan sejumlah tandon air berkapasitas 4.800 liter di sejumlah lokasi. “Tandon tersebut ditempatkan di 4 titik desa, dengan asumsi mampu melayani ratusan warga terdampak,” imbuhnya.

Bantuan air bersih ini akan dilakukan selama 14 hari. Namun, bila dirasa masih dibutuhkan penempatan tandon air dan suplai airnya akan diperpanjang. Distribusi air bersih itu dilakukan sejak Kamis (26/12) lalu. Hingga saat ini, petugas masih menyalurkan air bersih ke sejumlah titik terdampak.

Sebelumnya, Kepala BPBD Jember Widodo mengatakan, dampak dari banjir bandang yang membawa lumpur dan kayu hutan itu, membuat pipa air hancur. Sehingga, warga kesulitan mendapatkan air bersih. “Pengiriman air bersih untuk warga yang terdampak banjir bandang untuk air minum dan memasak saja,” pungkasnya. (ham/jum/dwi)