Viral Dua Anak Dirantai di Majalengka, Ini Penyebabnya
Dua anak itu diduga memainkan ponsel tetangga tanpa izin.
Dua anak itu diduga memainkan ponsel tetangga tanpa izin.
Video dua orang anak dirantai di leher viral di media sosial. Peristiwa yang terjadi di Kabupten Desa Jatiwangi, Majalengka itu diduga sebagai bentuk hukuman. Namun, semua persoalan ini sudah diselesaikan melalui proses mediasi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun. Ayah dari dua anak itu diduga marah karena uangnya diambil tanpa izin. Selain itu, dua anak itu diduga memainkan ponsel tetangga tanpa izin.
Kedua anak itu akhirnya berjalan ke rumah sang nenek yang masih berada di desa yang sama karena ibunya ada di sana. Saat berjalan, para tetangga melihat dan menanyakan soal rantai, hingga informasinya sampai ke aparat desa, viral pula di media sosial.
"Ketika di jalan, warga menanyakan soal rantai. Kami juga menyayangkan hal tersebut. Sampailah di rumah neneknya dan ibunya pun berada di sana," kata Kuwu (Kades) Jatiwangi Yuda Henri Saputra.
"Setelah di sana, akhirnya warga sudah mulai ramai. Terus ada perangkat desa yang lewat, akhirnya diberhentikan. Akhirnya memanggil semua perangkat, dan berusaha melepaskan dulu rantai," kata dia.
Rantai pun akhirnya berhasil dilepaskan setelah melingkar di leher mereka sekira tiga jam. Di sisi lain, ia mengaku tidak menyangka video amatir yang diambil warga bisa viral. Diharapkan peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.
"Mungkin ada beberapa warga di luar Jatiwangi, sambil perangkat saya melepaskan rantai, memvideokan hal tersebut akhirnya disebarluaskan," kata Yuda
Sementara itu, Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Ipda Riyana mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/11) lalu. Pihak kepolisian tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena semua permasalah sudah diselesaikan oleh aparat desa.
"Tidak ada pemeriksaan terhadap orangtua karena sudah disampaikan oleh aparat desa. Kejadian tersebut sudah selesai, telah damai" kata Riyana.
Berita Terpopuler
Ayah dari dua anak itu diduga marah karena uangnya diambil tanpa izin.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Pria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Tersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Kondisi nahas dialami dua orang polisi saat menangkap terduga penipu daring di OKI, Sumatera Selatan.
Tindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Kepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Tetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Warga kemudian meluapkan emosi dengan melempari dan memukul pelaku dengan kayu dan balok.
Menurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
What's Your Reaction?