6 Hari Penuh Haru, Operasi SAR Longsor Trenggalek Resmi Ditutup Setelah Semua Korban Ditemukan

Seluruh korban longsor di Trenggalek berhasil ditemukan. Operasi SAR resmi dihentikan setelah enam hari pencarian.

6 Hari Penuh Haru, Operasi SAR Longsor Trenggalek Resmi Ditutup Setelah Semua Korban Ditemukan
image

Tim SAR mengevakuasi jenazah korban tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.(ist)

TRENGGALEK, RadarBangsa.co.id – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban bencana tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, resmi dihentikan. Seluruh jenazah korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Dua korban terakhir atas nama Yatemi (65) dan Misinem (82) ditemukan pada hari ke-4 pencarian. Sementara empat korban lainnya yakni Torik (2), Nitin (36), Tulus (65), dan Yatini (50) ditemukan secara beruntun pada hari ke-6 operasi, Sabtu (24/5/2025).

Penghentian resmi Operasi SAR disampaikan langsung oleh Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, yang menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan seluruh tim dalam menemukan seluruh korban.

“Alhamdulillah kita sama-sama berhasil dengan baik. Korban ditemukan secara berurutan mulai pukul 13.10 WIB hingga 14.40 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Dengan diketemukannya seluruh korban, maka pelaksanaan Operasi SAR dinyatakan selesai dan resmi dihentikan,” jelas Nanang di lokasi.

Dijelaskannya, keempat korban terakhir ditemukan di lokasi yang berdekatan, tepatnya di antara titik pencarian Set A dan Set B, sesuai dengan prediksi berdasarkan keterangan saksi.

Para korban berada di dasar rumah, tertimbun material longsor setinggi 2 hingga 3 meter.

Setelah ditemukan, seluruh jenazah langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk proses lebih lanjut.

Senada dengan Nanang, Sekretaris Daerah (Sekda) Trenggalek, Edy Soepriyanto, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas tuntasnya proses evakuasi.

Ia menegaskan bahwa setelah ini pemerintah daerah akan segera fokus pada proses pembersihan, penataan lahan, dan persiapan relokasi warga terdampak.

“Alhamdulillah proses evakuasi sudah selesai. Selanjutnya kami akan melakukan pembersihan dan penataan lokasi. Kemudian kami identifikasi kesiapan relokasi karena kondisi lahan saat ini sudah tidak layak huni,” ujarnya.

Terkait lokasi relokasi, Edy menjelaskan bahwa pihaknya belum menetapkan titik pasti. Pemerintah daerah bersama kepala desa dan camat akan terus berkoordinasi dengan warga guna menentukan lokasi yang aman dan nyaman.

“Ada beberapa opsi tanah yang ditawarkan warga. Nantinya, kita akan koordinasikan dengan Ibu Gubernur yang sebelumnya sudah menyatakan komitmennya untuk membantu. Harapannya, relokasi tetap berada di wilayah Desa Depok,” jelasnya.

Edy menambahkan bahwa hingga kini pemerintah daerah masih melakukan pendataan jumlah rumah yang perlu direlokasi.

“Yang jelas saat ini terdata tiga rumah mengalami kerusakan berat. Belasan rumah lainnya sedang dalam proses identifikasi,” pungkasnya.

Penulis : Ardi

Editor : Zainul Arifin

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow