Dari Peristiwa Lift Ambruk di Ayuterra Resort Ubud, Keluarga Sempat Ada Firasat Buruk karena Dikasi Uang
Suasana duka menyelimuti kediaman I Wayan Aris Setiawan. Pemuda berusia 23 tahun itu menjadi salah satu dari korban tewas kecelakaan lift
GIANYAR-Suasana duka menyelimuti kediaman I Wayan Aris Setiawan. Pemuda berusia 23 tahun itu menjadi salah satu dari lima korban tewas kecelakaan lift ambrol di Ayuterra Resort, desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar pada Jumat kemarin (1/9).
Sabtu (2/9) pagi, kediaman Aris di Banjar Abiansemal, desa Lodtunduh, Ubud, Gianyar pun sudah banyak didatangi keluarga dan warga sekitar. Raut wajah pihak keluarga terlihat sangat sedih. Tak terkecuali sang ayah, I Made Suarsa dan sang ibu I Wayan Sumastini.
Mereka sangat terpukul dengan kepergian pemuda yang dikenal pekerja keras itu. Kepada media, Suarsa mengaku bahwa sejatinya sebelum kejadian itu sang anak sebenarnya sudah menunjukan beberapa tanda yang akhirnya memunculkan firasat buruk dari kedua orang tuanya.
Dimana sehari sebelum berangkat kerja, dia sempat diam-diam memberikan uang kepada adiknya. Lalu korban juga pamitan sembari tersenyum kepada orang tuanya. Hal itu cukup jarang dilakukan korban. Sehingga saat itu, orang tua merasakan ada sesuatu yang aneh saat Aris berangkat kerja. "Saya tak menyangka ternyata itu perpisahan terakhir saya dengan anak saya," ungkap Suarsa.
Di rumah, korban dikenal sebagai sosok yang mandiri. Dia juga aktif di bidang seni. Mulai dari menari hingga megambel. Suarsa menyebut jika putranya itu merupakan sosok pekerja keras.
Dia juga suka berolahraga. Hampir setiap selesai bekerja, Aris selalu menyempatkan diri bermain futsal. Kini keluarga sedang menyiapkan upacara untuk mengantarkan jenasah korban ke peristirahatan terakhirnya. Rencananya korban akan diaben pada tanggal 8 September 2023 mendatang. "Saya menyelesaikan upacara pengabenan agar anak saya dulu agar tenang di sana. Setelah itu baru saya akan kordinasi dengan pihak hotel," pungkas Suarsa. (*)
What's Your Reaction?