Detik-Detik Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto Ditodong Pistol di Malang

Merdeka.com - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto ditodong menggunakan senjata api air soft gun oleh sekelompok orang di Malang, Jawa Timur. Bambang mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (23/6) sekitar pukul 14.48 WIB saat dirinya pulang dari ATM.

Sekitar 200 meter dari ATM, sepeda motor yang dikendarai oleh Bambang tiba-tiba dipotong oleh dua sepeda motor dari belakang. Jumlah pelaku empat orang.

Para pelaku, kata Bambang, meminta ia untuk menyerahkan ponsel sambil menodongkan senjata api. Saat mengetahui senjata api yang digunakan pelaku adalah jenis air soft gun, Bambang berani melakukan perlawanan, hingga kawanan penodong pergi.

"Saya berharap pelaku-pelaku itu bisa segera ditangkap jadi bisa diketahui motifnya," ujar Bambang, Sabtu (24/6).

2 dari 2 halaman

Ia tidak ingin berspekulasi apakah penodongan hanya kejahatan biasa atau by design sebagai upaya intimidasi bagi kritik-kritik yang dia lakukan selama ini pada kepolisian sebagai penanggung jawab kamtibmas dan penegak hukum.

Berdasarkan indikasinya, pelaku hanya meminta ponselnya. Sehingga menimbulkan pertanyaan ada apa dengan ponsel miliknya. Menurut dia, pelaku berasumsi di ponselnya terdapat banyak data.

"Targetnya pun tidak harus saya. Para pelaku toh tidak tahu merek ponsel saya apa? Sangat naif bila merampok Hp murah dengan modal senjata api," kata Bambang.

Bambang menambahkan, jika peristiwa yang dialaminya sebuah tindak kriminalitas biasa, artinya peringatan bagi masyarakat Malang. Ternyata kota Malang tidak bisa dikatakan aman-aman saja. Bambang berencana melaporkan kejadian ke Polresta Malang.

"Terbukti di siang hari bolong, pukul 14.45, di jalan raya yang ramai lalu lalang, aksi kejahatan bisa sedemikian beraninya. Di mana aparat keamanan berada?" Kata Bambang.