Kebakaran LA, antara Sistem Hidran Gagal dan Peristiwa Alam

Kebakaran dahsyat di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) menyisakan tanya. Apa kerusakannya bisa diminimalkan atau memang peristiwa alam yang berkaitan dengan iklim.

Ribuan hunian rata rusak parah dan ratusan ribu orang mengungsi akibat kebakaran. Api semakin besar dan meluas berkat embusan angin kencang Santa Ana. Kombinasi angin dan kondisi kering memicu kerusakan yang tidak bisa dihindari.

Wali Kota LA Karen Bass menjanjikan penyelidikan. Banyak yang mempertanyakan apa memang kebakaran ini tidak bisa diminimalkan dampaknya.

"Yakinlah...kami pasti akan melakukan evaluasi untuk melihat apa yang berhasil, dan apa yang tidak berhasil, dan untuk mengoreksi siapa pun, departemen, individu dan sebagainya," ujar Bass seperti dilaporkan CNN dikutip Minggu (12/1).

Penyelidikan fokus pada air sebagai bahan utama pemadaman api. Saat proses pemadaman, petugas lewat siaran radio menyampaikan perkembangan yang mengkhawatirkan.

Sementara itu di saat api berkobar hebat, seorang petugas pemadam kebakaran pada pukul 2.45 pagi mengaku mereka kehilangan sebagian besar tekanan hidran ketika meminta bantuan untuk mengisi ulang air di kendaraan.

"Hidrannya kering," kata petugas lain.

Meski demikian, para ahli menyebut kalau pun hidran berfungsi penuh, tidak akan cukup memadamkan api besar. Terlebih helikopter tidak bisa beroperasi akibat angin kencang.

"Saya tidak tahu ada sistem air di dunia yang siap menghadapi kejadian seperti ini," kata Greg Pierce, seorang ahli sumber daya air di UCLA.

Hanya saja, hidran yang berfungsi penuh bisa membantu meminimalkan dampak kerusakan.

Menurut Janisse Quiñones, kepala eksekutif dan kepala teknisi Departemen Air dan Tenaga Los Angeles, hunian elite Pacific Palisade hidran kering dipasang pada sistem yang tidak dirancang untuk memadamkan kebakaran hutan. Kawasan ini berada di ujung terjauh sistem air kota dan mengalami penurunan aliran air.

Dia berkata petugas damkar meminta suplai air empat kali lipat biasanya selama 15 jam berturut-turut. Tiga tangki terpisah masing-masing berisi 1 juta galon air mendukung hidran di kawasan tersebut. Tangki-tangki secara sporadis mengering pada Selasa malam dan Rabu pagi sehingga tekanan pada hidran menurun.

Quiñones menyebut 20 persen hidran dalam proses pemadaman api di Palisade mengering pada Rabu.

"Kami sedang memadamkan kebakaran hutan dengan sistem air perkotaan dan itu benar-benar menantang," katanya.

Sedangkan kondisi semakin kritis saat waduk besar di Pacific Palisades kosong. Hal ini diduga menjadi alasan yang membuat aparat kelimpungan memadamkan kebakaran lahan di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

Waduk Santa Ynez itu telah ditutup berbulan-bulan sebelum kejadian, tepatnya sejak Februari 2024. Penutupan tempat penampungan air berkapasitas 117 juta galon itu dilakukan dengan tujuan renovasi.

Selain itu, banyak hidran di Palisades mengering pada hari kebakaran. Ini yang diklaim turut menyulitkan pemadam kebakaran saat hendak memadamkan api.

[Gambas:Video CNN]