Kisah Banjir Beras Murah Amerika setelah Peristiwa G30S PKI
https://img.inews.co.id/media/600/files/inews_new/2021/09/25/penumpasan_pki.jpg
JAKARTA, iNews.is - Kisah banjir beras murah Amerika akan diulas di artikel ini. Pascaperistiwa G30S PKI atau 30 September 1965, Pemerintah Indonesia mencoba memperbaiki hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat yang sempat berantakan di era Soekarno atau Bung Karno.
Perbaikan hubungan diplomatik diharapkan bisa membawa imbas positif pada kepentingan ekonomi Indonesia yang lagi membangun. Sebab saat itu Indonesia sudah memutus hubungan diplomatik dengan Amerika.
Upaya perbaikan dimulai dengan membuka komunikasi dengan sejumlah pimpinan eks pemberontak PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) yang di masa Pemerintahan Soekarno banyak yang ditangkap dan dibui.
Mereka merupakan bekas perwira angkatan darat yang bertugas di Sumatera dan Sulawesi. “Terungkap bahwa mereka dahulu memberontak karena dibantu Amerika,” demikian dikutip dari buku Legenda Pasukan Komando Dari Kopassus Sampai Operasi Khusus (2017).
Pemulihan hubungan diplomatik dengan Amerika pasca peristiwa G30S PKI ditangani oleh Ali Moertopo, yakni tangan kanan Presiden Soeharto yang dipercaya mengomandani Operasi Khusus (Opsus).
Ali langsung menjalin komunikasi dengan Ventje Sumuel Walandow. Ventje yang pada saat meletusnya peristiwa PRRI/Permesta berpangkat letnan kolonel diketahui sebagai pelopor pendirian Dewan Manguni.
Editor : Ihya Ulumuddin
Follow Berita iNewsJatim di Google News
What's Your Reaction?