Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Peristiwa Isra Miraj

Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW perlu dipahami. Kisah bersejarah ini menjadi perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah sholat.

Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Peristiwa Isra Miraj
image

Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW perlu dipahami oleh setiap muslim. Pasalnya, kisah bersejarah ini menjadi perjalanan Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah sholat. Sholat lima waktu adalah ibadah wajib bagi umat Islam yang setiap hari dilakukan.

Isra Miraj menjadi peristiwa sangat bersejarah dan terjadi hanya satu malam saja. Peristiwa tersebut terjadi pada suatu malam di tanggal 27 Rajab.

Baca Juga: Pengertian Isra Miraj, Perjalanan Spritual Rasulullah SAW

Sejarah dari Isra Miraj ini sangat penting bagi umat Islam. Sebab, terjadi banyak hal pada peristiwa ini. Peristiwa yang satu ini terkenal dengan perjalanan agung Nabi Muhammad menuju langit ke-7 saat menerima perintah salat.

Kisah Perjalanan Nabi Muhammad saat Isra Mi’raj

Umat Muslim seluruh dunia akan memperingati sebuah peristiwa penting dalam agama Islam, yakni Isra Miraj. Peringatan Isra Miraj berlangsung setiap 27 Rajab. Salah satu peristiwa ini cukup penting selama perjalanan keislaman Nabi Muhammad SAW.

Sebab, pada peristiwa tersebut Nabi Muhammad SAW akan mendapat perintah agar menunaikan sholat lima waktu dari Allah SWT. Pasalnya, saat Isra’ Mi’raj, Rasulullah akan melakukan perjalanan dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem.

Dari Palestina selanjutnya akan menuju langit ke tujuh, lalu ke Sidratul Muntaha. Perjalanan untuk mencapai langit ketujuh tersebut menempuh waktu selama satu malam atas perintah Allah SWT. 

Sehingga Nabi Muhammad SAW mendapat perintah yakni berupa sholat lima waktu. Sebenarnya Isra’ dan Mi’raj menjadi dua peristiwa yang berbeda. Namun kedua peristiwa tersebut berlangsung pada waktu bersamaan, maka menyebutnya sebagai Isra’ Mi’raj.

Nabi Muhammad Mengendarai Buraq

Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW tak hanya bersama malaikat Jibril. Dalam peristiwa ini Nabi Muhammad mengendarai Buraq, hewan putih panjang dengan badan besar melebihi keledai, serta memiliki sayap.

Menurut kisah, saat sekali melangkah buraq bisa menempuh perjalanan hingga sejauh mata memandang. Sehingga hanya butuh waktu sekejap untuk melintasi 7 langit serta menemui para penghuni pada setiap tingkatan.

Perjalanan Langit Pertama Hingga Langit Ketujuh

Dalam hadis tercantum kisah saat ke langit tingkat pertama. Rasulullah SAW menemui manusia dan juga Wali Allah SWT pertama yakni Nabi Adam A.S. 

Kemudian menuju langit kedua, Rasulullah SAW juga bertemu dengan Nabi Isa A.S serta Nabi Yahya A.S.

Baca Juga: Kisah Nuaiman Sahabat Nabi, Pemabuk Jenaka Dijamin Masuk Surga

Pada langit ketiga, Rasulullah menemui Nabi Yusuf A.S, yakni sebagai manusia tertampan yang pernah Allah SWT ciptakan. Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW berikutnya menuju langit keempat.

Pada tingkatan tersebut, Rasulullah menemui Nabi Idris A.S. Nabi Idris merupakan manusia pertama yang mengenal tulisan. Selanjutnya pada langit kelima, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun.

Sementara itu di langit keenam, Nabi Muhammad SAW serta Malaikat Jibril menemui Nabi Musa A.S. Kemudian untuk perjalanan terakhir, Nabi Muhammad SAW menuju langit ketujuh menemui sahabat Allah SWT, bapaknya para nabi, Ibrahim A.S.

Selanjutnya Nabi Ibrahim mengajak Rasulullah SAW untuk menuju ke Sidratul Muntaha.  Sebelum pada akhirnya bertemu dengan Allah SWT serta menerima perintah wajib sholat.

Sidratul Muntaha ini tergambar sebagai sebuah pohon besar dan berada pada langit ketujuh. Ini akan menjadi batas akhir dari sebuah perjalanan. Bahkan, tidak ada satu makhluk pernah melintasinya, kecuali Rasulullah SAW.

Pada kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW sendiri, Baginda Nabi tidak bisa berkata-kata saat menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha. Namun, menurut kepercayaan agama lain, Sidratul Muntaha ini berarti sebagai pohon kehidupan.

Berdialog dengan Allah SWT

Saat  sampai ke Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad melakukan dialog dengan Allah SWT. Sehingga Baginda Nabi menerima perintah wajib mengenai sholat lima waktu dalam sehari. 

Perjalanan yang telah Nabi Muhammad tempuh bukanlah hal yang mudah. Meski Rasulullah mendapat kemuliaan oleh Allah SWT, namun Nabi Muhammad SAW tetap harus menghadapi berbagai godaan.

Saat mencapai Sidratul Muntaha yang terletak di langit ketujuh, maka perjalanan Rasulullah SAW telah berakhir. Perintah yang Rasulullah terima saat itu yakni berupa perintah sholat 50 waktu dalam satu hari.

Menyadari hal tersebut membuat Nabi meminta adanya keringanan kepada Allah SWT. Untuk itu, perintah sholat menjadi ringan dan hanya lima waktu dalam sehari.

Baca Juga: Kisah Saad bin Abi Waqqash, Keistimewaan dan Keteladanannya

Oleh karena itu, umat Muslim perlu melakukan salat wajib lima waktu. Mulai dari sholat Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib dan Isya.

Kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang penting bagi umat Muslim. Harapannya akan memahami terkait permulaan perintah sholat yang wajib kita amalkan sebagai umat Muslim saat ini. (R10/HR-Online)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow