Kompolnas Ungkap Kronologi Pembakaran 3 Mobil Polisi di Depok
Kompolnas dan Polres Metro Depok meninjau lokasi pembakaran 3 mobil polisi.

Kompolnas dan Polres Metro Depok meninjau lokasi pembakaran 3 mobil polisi.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bersama Polres Metro Depok meninjau lokasi perusakan dan pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Cimanggis, Depok. Dalam peristiwa tersebut dua orang sudah dijadikan tersangka dan ditahan di Polda Metro Jaya.
Komisioner Kompolnas, Choirul Anam mengatakan dari hasil peninjauan lokasi pihaknya mendapat gambaran mengenai bagaimana peristiwa awal penangkapan hingga terjadinya perusakan dan pembakaran mobil. Pihaknya mendapat gambaran detil mengenai peristiwa awal penjemputan tersangka TS. Dia menduga orang yang melakukan perlawanan terhadap upaya hukum saat dilakukan penjemputan bukanlah warga sekitar.
“Jadi ada dua peristiwa, peristiwa yang ada di portal sama peristiwa yang ada di sini. Nah ketika ada perlawanan terhadap penegakan hukum ya kemungkinan besar memang dilakukan oleh komunitas yang sangat dekat dengan TS tersebut,” katanya, Minggu (20/4).
Ketika polisi sudah membawa TS sampai ke portal depan pintu masuk, diduga di sanalah terjadi pengkondisian hingga terjadinya perusakan dan pembakaran mobil polisi.
Mengukur jarak lokasi
“Sampai di sana, kami tadi di portal, nanti bisa kita cek juga, karena kami juga tadi lihat video ya. Itu memang ada upaya untuk mengkonsolidasi warga walaupun tidak maksimal. Nah ini sebelum ada pembakaran ya. Itu saya kira memang warga sini juga tahu mana yang petugas kepolisian, mana yang tindakan di luar kepolisian, kalau lihat sampai TS dibawa ke Depok,” ujarnya.
Dalam tinjauan lokasi, Kompolnas juga mengukur jarak antara lokasi penjemputan tersangka lokasi pembakaran mobil. Polisi sudah menjelaskan bahwa mereka adalah petugas saat kejadian.
“Yang kedua, yang juga penting adalah ini juga kita cek jarak dan lain sebagainya dan upaya yang dilakukan,” ungkapnya.
Chairul menegasakan fungsi penegakan hukum harusnya dipatuhi di situ. Itu peristiwa pertama sampai di portal. Pihaknya akan ikut mendalami mengenai penutupan portal tersebut dari hasil video yang didapat.
Dapat video
“Nanti kita akan dalami di portal, karena di portal ada rekan-rekan kepolisian dapat video ya, memvideokan peristiwa itu, sehingga jelas apa yang terjadi. Siapa yang terlibat dan sekali lagi kita mohon ayo kita jaga kondusifitas wilayah ini dan rekan-rekan yang ada dalam video tersebut, yang merasa terlibat di sana, datang ke Polres secara kooperatif, itu jauh lebih bagus,” katanya.
Ditegaskan Kompolnas bersama Polres Metro Depok berkomitmen melayani siapapun yang datang dan memberikan informasi peristiwa tersebut. Pihaknya juga memastikan bahwa proses ini berjalan sesuai prosedur.
“Dan kami juga komitmen sama Pak Polres ya, ya kalau itu akan dilayani dengan bagus dan kami akan pastikan prosesnya juga sesuai dengan prosedur," kata Choirul.
Dia kemudian mengingatkan jika bersikap kooperatif akan semakin bagus. Namun sebaliknya, jika tidak kooperatif maka dilakukan penegakan hukum tegas. Dia juga menekankan bahwa penegakan hukum tidak boleh kalah dengan apapun.
Tidak boleh kalah oleh siapa pun
“Kalau ada polisi salah ya kita evaluasi. Tapi prinsip dasarnya penegakan hukum tidak boleh kalah oleh siapa pun. Karena kalau penegakan hukum kalah oleh siapapun, termasuk oleh tindakan-tindakan kekerasan dan sebagainya, yang terjadi adalah negara ini bubar, karena negara ini basisnya adalah negara hukum,” katanya.
Kompolnas juga akan meminta keterangan dari warga yang mengetahui peristiwa tersebut. Tujuannya agar kasus ini menjadi terang dan terungkap dengan gamblang.
“Kami telusuri, tadi saya tanya itu. Jadi siapapun yang juga mau ngasih informasi ke Kompolnas kami sangat terbuka. Kami datang kesini juga bisa lihat situasinya dan kami interaksi langsung apa yang terjadi gitu,” pungkasnya.

Namun polisi belum menjelaskan detail identitas pelaku dan perannya.

Pemadaman mobil dilakukan setelah ada permintaan bantuan dari kepolisian.

Ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.

Perusakan dan pembakaran tiga mobil polisi oleh warga yang terjadi di Harjamukti, Cimanggis, Depok, disebabkan karena adanya penangkapan seorang terlapor.

Peristiwa itu terjadi saat petugas Satreskrim Polres Metro Depok akan menjemput paksa seorang tersangka yaitu TS di Kampung Baru, Jalan Dahlan, Harjamukti.

Pemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.

Korban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.

Wakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.

Keterangan warga, saat kejadian pelaku ada di lokasi. Namun warga tidak mengira karena saat itu warga sedang memadamkan api.
What's Your Reaction?






