Pelaku Teror Lempar Palu ke Ruko Pemuda Cor Jalan Pekanbaru Ditangkap
"Ternyata benar, pihak RSJ Tampan mengakui bahwa Geri adalah pasiennya," kata Andrie
Merdeka.com - Aksi teror lempar palu atau martil ke rumah toko (ruko) tempat usaha milik pemuda di Pekanbaru Bambang (43) akhirnya ditangkap. Ternyata pelaku bernama Geri (30) mengalami gangguan jiwa.
Bambang diteror bertepatan dengan aksinya yang viral dalam memperbaiki jalanan rusak di sejumlah lokasi Kota Pekanbaru. Dugaan demi dugaan mencuat di kalangan masyarakat lantaran aksi Bambang dianggap menyentil pemerintah setempat.
"Iya pelaku sudah ditangkap, namanya Geri," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan, kepada merdeka.com Rabu (5/4).
Penangkapan itu dilakukan polisi setelah dilakukan pengecekan di kamera Cctv di ruko Bambang dan titik-titik lainnya secara berulang ulang. Kemudian pada Selasa (4/4) kemarin, Tim Reskrim Polreta Pekanbaru mendapat Informasi tempat tinggal pelaku
"Setelah ketemu dengan keluarga pelaku, ternyata pengakuan keluarganya anaknya tersebut ada gangguan jiwa dari tahun 2018 sampai dengan sekarang. Jadi pelaku ini masih berobat jalan di RSJ Tampan," kata Andrie.
Tak percaya begitu saja, Andrie kemudian mengecek riwayat berobatnya ke RSJ. Setelah datang ke RSJ, polisi meminta riwayatnya petugas medis.
"Ternyata benar, pihak RSJ Tampan mengakui bahwa Geri adalah pasiennya," kata Andrie.
Akhirnya, polisi mempertemukan pelaku dengan Bambang. Selanjutnya, Bambang memahami kondisi pelaku dan tidak melanjutkan kasus itu.
"Jadi kasus teror ini tidak dilanjutkan proses hukumnya oleh korban. Karena korban memaafkan dan mengerti bahwa pelaku dinyatakan mengalami gangguan jiwa oleh RSJ," ucap perwira menengah jebolan Akpol 2007 itu
Kedua belah pihak menyepakati untuk menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan dan meyakini peristiwa ini tidak ada indikasi lain.
2 dari 2 halaman
Sebelumnya, Bambang, pemuda di Pekanbaru memperbaiki sejumlah ruas jalan rusak menggunakan uang pribadi. Dia merogoh koceknya untuk menyewa truk molen berisi semen cor ke Jalan Delima, serta dua kali di jalan Parit Indah Kota Pekanbaru.
Kedalaman lubang di Jalan Delima mencapai 10 centimer, dengan lebar lebih dari 1 meter. Warga setempat sudah bolak balik mengeluhkan kondisi tersebut, tetapi Pemkot Pekanbaru belum juga memperbaikinya.
Jalan Delima rusak di depan Sekolah Abdurab Pekanbaru atau toko besar Jumbo Mart. Kondisi jalanan belubang di sisi kanan dan kiri jalan hingga akhirnya menyebabkan banyak pengendara motor jatuh.
"Perbaikan di Jalan Delima ini yang ke tiga kali. Pertama kemarin di Parit Indah, kedua di Parit Indah dan untuk ketiga ini di Jalan Delima. Semuanya pakai dana pribadi, kasihan masyarakat," katanya Selasa (4/4).
Alasan Bambang memperbaiki jalan itu untuk menyindir Pemkot Pekanbaru agar lebih cepat dalam menanggapi keluhan masyarakat dan tahu dengan kewajibannya.
"Ini agar menginspirasi pejabat-pejabat setempat," ucap Bambang.
Bambang meminta agar pemerintah sadar, sehingga bisa dengan cepat memperbaiki jalanan yang sudah rusah bertahun-tahun sejak kepemimpinan Wali Kota Firdaus dan Ayah Cahyadi hingga Pj Wako Muflihun.
"Pemerintah tolong cepat tanggap dong, kasihan masyarakat pada banyak jatuh dan ekonomi terganggu. Ini sudah bertahun-tahun," tegas Bambang.
[ded]What's Your Reaction?