Peristiwa 20 Desember 1945: Wafatnya Otto Iskandar Dinata
Otto Iskandar Dinata lahir dari keturunan bangsawan yang di turunkan dari ayahnya, Raden Haji Adam Rahmat. Adapun ibunya bernama Siti Hidayah. Pemilik julukan Si Jalak Harupat ini merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara.
Paguyuban Pasundan berada di bawah pimpinannya menjadi semakin berkembang. Organisasi ini berhasil mendirikan sekolah hingga bank.
Pada 1930, Otto Iskandardinata terpilih menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat) mewakili Paguyuban Pasundan. Ia tak segan memperlihatkan keberaniannya dalam mengecam pemerintah. Keberanian tersebut membuatnya mendapat julukan Si Jalak Harupat, yang artinya burung Jalak yang berani.
Pada 1932, kongres PPKI digelar di Surabaya. Saat itu, Otto Iskandardinata terpilih menjadi Sekretaris di bawah ketua M.H. Thamrin.
Pada masa kemerdekaan RI pertama yang berbentuk kabinet Presidentil, Otto Iskandardinata diangkat menjadi Menteri Negara. Ia juga menjadi pemimpin Badan Pembantu Prajurit.
Bukan itu saja, Otto Iskandardinata juga aktif membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang selanjutnya berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). TKR kemudian berubah menjadi ABRI dan TNI.
Otto Iskandardinata pernah masuk dalam daftar hitam. Ia juga pernah membuat khawatir pemerintah Hindia Belanda, salah satunya karena ia berani membongkar kasus bendungan Kemuning. Otto juga merupakan sosok yang pertama kali mempopulerkan kata Indonesia Merdeka yang kemudian disingkat menjadi Merdeka.
Pada 20 Desember 1945, Otto Iskandardinata meninggal dunia. Ia diduga menjadi salah satu korban Laskar Hitam di Pantai Mauk, Tangerang. Namun, jenazahnya tak pernah ditemukan.
Otto Iskandardinata ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973 pada 6 November 1973. Wajah pahlawan Otto Iskandardinata tergambar di uang kertas pecahan Rp20.000 yang pertama kali dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada 29 Desember 2004.
Penulis: Resla
What's Your Reaction?