Sudah Mendekati Waktunya, Begini Sejarah Hari Raya Idul Fitri dan Peristiwa Inilah Asal Mulanya

SUARAMERDEKA.COM – Ramadhan 1444 H sudah memasuki hari ke-24 atau kurang lebih seminggu lagi umat muslim akan menyambut hari raya Idul Fitri.

Muhammadiyah sendiri telah mengumumkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal dan juga 1 Dzulhijjah melalui maklumat PP Muhammadiyah.

Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1444 H, sehingga Hari Raya Idul Fitri Muhammadiyah jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Baca Juga: Mau Tahu Cara Merawat Aglonema Import? Gunakan Ini sebagai Media Tanam

Sedangkan untuk pemerintah atau NU belum menentukan kapan tanggal 1 Syawal karena masih menunggu hasil sidang isbat.

Dikabarkan bahwa sidang isbat akan diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) pada Kamis, 20 April 2023.

Dilaksanakan pada 20 April karena di tanggal itu merupakan tepat hari ke-29 puasa Ramadhan 1444 H.

Baca Juga: Ini Rahasia Minuman Rempah untuk Menjaga Kesehatan Tubuh dari Serangan Gula Berlebihan

Sementara menunggu Hari Raya Idul Fitri datang, mari kita sedikit belajar tentang sejarah dan asal usul hari raya Idul Fitri.

Melansir dari NU Online Jatim, sejarah dari Idul Fitri tidak lepas dari adanya dua peristiwa yaitu peristiwa perang Badar dan hari raya masyarakat Jahiliyah.

Hari Raya Idul Fitri pertama kali dilaksanakan pada tahun ke-2 Hijriah yang diperingati dengan kemenangan kaum Muslim dalam perang Badar.

Baca Juga: Terjebak Kemacetan? Ini 3 Tips Praktis Ini Agar Tetap Lancar Saat Berbuka Puasa

Kemenangan kaum Muslim dalam perang Badar menjadi bukti bahwa dibalik perayaan Idul Fitri ada perjuangan para sahabat untuk meraih kemenangan dan kejayaan Islam.

Oleh karena itu, kemenangan umat Muslim dalam perang dirayakan dengan merayakan dua kemenangan secara langsung.

Yakni kemenangan setelah berhasil menjalankan puasa selama satu bulan dan kemenangan dalam perang Badar.