Terinspirasi dari Peristiwa Nahas, Ini Film dan Lagu Tentang Tragedi Bintaro
Tak hanya dikenang sebagai kecelakaan kereta terbesar, namun Tragedi Bintaro juga menjadi inspirasi seniman.
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia telah menyaksikan banyak peristiwa bersejarah dalam perkembangan transportasi, namun satu tragedi yang terjadi pada 19 Oktober 1987 masih membekas dalam ingatan banyak orang. Tragedi ini dikenal dengan sebutan "Tragedi Bintaro," dan merupakan salah satu kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Lebih dari tiga dekade telah berlalu sejak peristiwa tragis ini merenggut nyawa lebih dari 150 orang, namun kenangan kelam ini terus mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan dalam transportasi.
Selain dikenang sebagai tragedi, peristiwa ini telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman, baik dalam dunia film maupun musik. Dua bentuk karya adaptasi yang paling mencolok adalah film berjudul Tragedi Bintaro dan lagu berjudul 1910 karya musisi kawakan Iwan Fals.
Film Tragedi Bintaro
Film "Tragedi Bintaro" merupakan salah satu bentuk adaptasi peristiwa tabrakan kereta api di Bintaro. Dikutip dari Indonesian Film Center, film ini mengangkat kisah nyata tentang Minah, seorang nenek yang tinggal bersama lima cucunya di daerah padat Jakarta.
Minah, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang cuci pakaian dan tukang pijat, bermimpi untuk membawa cucu-cucunya pindah ke desa karena tidak sanggup lagi menanggung beban hidup di kota. Namun, impian tersebut hancur ketika terjadi kecelakaan kereta api yang merenggut nyawa Minah beserta empat cucunya. Hanya cucu Juned yang selamat, meskipun harus kehilangan kaki kirinya akibat kecelakaan tersebut.
Poster film Tragedi Bintaro. Wikipedia
Kisah ini menyoroti dampak yang dirasakan oleh keluarga yang menjadi korban, khususnya tokoh Juned. Ia harus menghadapi konsekuensi kecelakaan yang mengubah hidupnya selamanya.
Film "Tragedi Bintaro" menggambarkan kejadian tragis tabrakan kereta api secara mendalam dan mengharukan. Dengan mengangkat kisah nyata ini ke dalam bentuk film, kisah Tragedi Bintaro tetap hidup dan menjadi pengingat akan peristiwa tragis ini.
Lagu 1910 karya Iwan Fals
Selain diangkat ke dalam bentuk film, Tragedi Bintaro juga menginspirasi musisi legendaris Indonesia, Iwan Fals, untuk menciptakan lagu berjudul "1910." Angka 1910 merujuk pada tanggal dan bulan kejadian tragedi Bintaro, yaitu 19 Oktober. Dalam lagu ini, Iwan Fals yang dikenal sebagai penyanyi yang kritis, menyindir sikap para pejabat yang cenderung melemparkan tanggung jawab kepada petugas lapangan.
Lagu 1910 menciptakan sebuah narasi yang mempertanyakan sikap dan tindakan pejabat yang tidak bertanggung jawab dalam menghadapi tragedi ini. Iwan Fals, melalui lirik lagunya, mengekspresikan ketidakpuasan terhadap penanganan dan tanggung jawab yang seharusnya ditunjukkan oleh para pejabat.
Dengan lirik yang tajam, lagu ini menjadi pengingat akan peristiwa Tragedi Bintaro dan juga sebuah bentuk kritik sosial terhadap penanganan bencana.
Karya-karya adaptasi seperti film Tragedi Bintaro dan lagu 1910 karya Iwan Fals memainkan peran penting dalam memperingati peristiwa tragis ini. Mereka mengabadikan kenangan para korban dan menyuarakan kritik terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab. Tragedi Bintaro tetap menjadi sebuah pengingat akan pentingnya keselamatan dalam transportasi dan tanggung jawab sosial.
Pilihan editor: Mengenang Tragedi Bintaro, Kecelakaan Maut Kereta 36 Tahun Lalu
What's Your Reaction?