Mengenang Sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi pada 5 Februari 1933

Mengenang kembali peristiwa heroik Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi. Momen bersejarah yang terjadi pada 5 Februari, penuh dengan

Mengenang Sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi pada 5 Februari 1933
image

BICARANETWORK.COM - Setiap tanggal 5 Februari, masyarakat Indonesia diingatkan akan keberanian dan semangat perlawanan dalam Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi di tahun 1933. Apa kisah di baliknya?

Mengapa momen Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi ini begitu penting, dan apa yang dapat dipelajari darinya?

Mari selami lebih dalam kisah heroik yang terjadi pada tanggal 5 Februari ini.

Sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi

Mulanya, sejarah Hari Peristiwa Kapal Tujuh Provinsi terjadi di tengah kondisi ekonomi global yang sedang menyusut pada dekade 1930-an.

Situasi ini lantas memengaruhi keuangan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan berujung pada defisit. Gubernur Jenderal de Jonge mengusulkan pemotongan gaji marinir.

Pada 1932, awak Kapal Tujuh Provinsi mengalami pemotongan gaji sebesar 10%, tanpa membedakan asal pegawai, baik Belanda maupun pribumi.

Pemotongan berikutnya sebesar 7% membuat total pemotongan mencapai 17%. Ketika pemotongan ketiga direncanakan, banyak awak kapal, termasuk Komandan Angkatan Laut Belanda J.F. Osten, menolak.

Koninlijk Besluit No.51, yang dikeluarkan Pemerintah Hindia Belanda, resmi mengurangi gaji mulai 1 Februari 1933.

Rinciannya, pemotongan 17% untuk awak kapal pribumi dan 14% untuk Belanda.

Informasi ini diketahui awak kapal sejak 26 Januari 1933 dan memicu diskusi panas di sebuah bioskop.

Imbasnya, pada 28 Januari ada penangkapan 425 awak kapal di Surabaya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow