Objek Wisata: Belajar Nilai Kejuangan Dari Museum Jenderal Besar AH Nasution, Membayangkan Peristiwa Masa Lalu
Belajar Nilai Kejuangan Sambil Membayangkan Peristiwa Masa Lalu Di Museum Jenderal Besar AH Nasution.
KLIK PENDIDIKAN-Provinsi DKI Jakarta adalah salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang begitu banyak memiliki objek wisata.
Salah satu objek wisata sejarah yang menjadi saksi bisu tentang kisah tragis peristiwa G-30S/PKI adalah Museum Jenderal Besar AH Nasution.
Museum Jenderal Besar AH Nasution atau tepatnya museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution adalah salah satu objek wisata museum pahlawan nasional.
Baca Juga: Luar Biasa! Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti Melangkah ke Semifinal World Championships 2023
Objek wisata museum ini terletak di jalan Teuku Umar No. 40, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jaya, Indonesia.
Museum ini semula adalah kediaman pribadi dari pak Nasution yang ditempati bersama dengan keluarganya sejak menjabat sebagai KASAD tahun 1949 hingga wafatnya pada tanggal 6 September 2000.
Di tempat ini, Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution telah menghasilkan banyak karya juang yang dipersembahkan bagi kemajuan bangsa dan negara.
Baca Juga: Ganda Campuran Indonesia Gagal Tembus Perempat Final Turnamen BWF World Championships 2023
Di tempat ini pula pada tanggal 1 Oktober 1965 telah terjadi peristiwa dramatis yang hampir merenggut nyawa Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution.
Pasukan Tjakrabirawa dengan G-30S/PKI nya berupaya menculik dan membunuh Jenderal Nasution, puji syukur hal itu gagal dilakukan.
Namun dalam peristiwa tersebut, putri Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean gugur.
Baca Juga: Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Perempat Final Turnamen Total BWF World Championships 2023
Sebagai wujud penghormatan terhadap jasa-jasa Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution, maka tempat kediamannya dijadikan museum yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 3 Desember tahun 2008.
Pada saat memasuki museum tersebut, pengunjung bisa dikejutkan dengan keberadaan diorama mengenai penyerangan oleh Tjakrabirawa kepada Jenderal Besar A.H Nasution.
Diorama dalam museum tersebut berukuran sebesar orang dewasa dengan berbagai ekspresi.
What's Your Reaction?