Sikapi Peristiwa Penikaman di Jalan Belakang Hotel Serayu, Suku Kei dan Suku Amungme Sepakat Damai
Timika, fajarpapua.com - Polres Mimika memfasilitasi pertemuan antara Kepala Suku Kei dan Suku Amungme serta Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) di Jalan Cenderawasih Timika Sabtu...
Timika, fajarpapua.com – Polres Mimika memfasilitasi pertemuan antara Kepala Suku Kei dan Suku Amungme serta Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme (Lemasa) di Jalan Cenderawasih Timika Sabtu (21/12) malam
Pertemuan tersebut dilakukan untuk menyikapi dan menyelesaikan permasalah kasus penikaman yang terjadi di Jalan Padat Karya belakang Hotel Serayu Timika yang dikaitkan dengan isu suku
Tokoh Masyarakat Suku Amungme, Karel Kum mengatakan, peristiwa penikaman beberapa waktu lalu telah ditangani oleh pihak Kepolisian.
Namun demikian untuk mengantisipasi adanya permasalahan antara Suku, pihak keluarga korban Suku Amungme dan keluarga pelaku dari Suku Kei duduk bersama menyelesaikan permasalahan ini.
“Kami dari Suku Amungme dan Suku Kei, sudah duduk bersama dan menyatakan berdamai dan telah kita selesaikan sesuai dengan proses hukum yang berlaku,” ujarnya.
Karel yang juga mengaku sebagai Ketua LEMASA mengatakan, persoalan penikaman tersebut murni dilakukan secara individu, sehingga tidak melibatkan Suku.
Dengan begitu dirinya menghimbau kepada semua masyarakat Mimika untuk menyikapi hal tersebut dengan baik.
“Mari kita bersama-sama menjaga Kamtibmas di Mimika dengan baik, masyarakat jangan takut. Saya hanya berharap masyarakat stop jalan membawa senjata tajam, sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi,” ucap Karel.
Selanjutnya Kepala Suku Kei di Timika, Antonius Welerubun mengatakan, atas nama Suku Kei dirinya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Mimika. Akibat kasus yang terjadi membuat kekhawatiran bagi masyarakat.
“Terkhusus kepada masyarakat Amungme, kami meminta maaf, karena satu kelakuan anak kami sehingga kejadian yang tidak diinginkan terjadi, jelas kami sangat mengutuk kejadian tersebut,” ujarnya.
Dengan tegas Anton menjelaskan, hal yang dilakukan oleh pelaku merupakan perbuatan individu.m, bukan perbuatan yang membawa nama Suku Kei di Timika.
“Kami minta Kepolisian untuk menindak dengan tegas perbuatan tersebut sesuai hukum yang berlaku,” tegas Anton.
Kepala Suku Amungme di Distrik Jila, Petrus Ogol Magai menyampaikan, pihak keluarga yang menjadi korban atas kejadian penikaman tersebut sudah menyatakan damai.
Dirinya menghimbau semua masyarakat untuk tidak membawa alat tajam sembarangan dan untuk pihak Kepolisian bisa menyelesaikan hal ini dengan baik.
“Kami sudah menyatakan damai, namun saya tegaskan kepada semua masyarakat untuk tidak membawa senjata tajam sembarangan tempat, dan pihak Kepolisian seharusnya bisa lebih tegas dalam hal seperti ini,” ungkap Petrus.
Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong, mengatakan Kepala Suku Kei dan Suku Amungme bertemu untuk bersama-sama memberikan himbauan kepada masyarakatnya.
“Kita harap masyarakat tidak membawa-bawa Suku atas kejadian itu, biarkan Kepolisian yang menangani kasus tersebut. Kami juga berharap masyarakat tidak terbawa isu atas kejadian yang terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Jila, Iptu Fransiskus Thetool mengatakan, korban merupakan masyarakat Jila yang berada di Timika. Sehingga pihaknya mengambil langkah untuk melakukan pertemuan.
“Karena yang menjadi korban masyarakat Jila, maka kami dari pihak Polsek Jila memfasilitasi pertemuan ini, kami memberikan pelayanan keamanan kepada masyarakat Jila,” kata Fransiskus.
Menurutnya setiap permasalahan harus diselesaikan dengan baik bukan mengedepankan egoisme. Maka langkah yang tepat yaitu apabila ada masalah masyarakat segera lakukan pelaporan kepihak berwajib.
“Kedepan kami harap semua Suku di Mimika bisa hidup berdampingan dengan menjaga toleransi bersama, menjaga kamtibmas bersama-sama, sehingga image tidak baik kita buang jauh-jauh, biarkan peristiwa melanggar hukum ditangani Kepolisian dengan baik,”ujarnya.(ron)
What's Your Reaction?